Beranda » Ikan » 4 Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Manyung yang Wajib Kamu Tahu

4 Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Manyung yang Wajib Kamu Tahu

Mancingman.com – Ikan Patin dan ikan Manyung adalah dua jenis ikan yang sering ditemukan di perairan Indonesia dengan bentuk tubuh yang sangat mirip. Tapi asal kamu tahu, kedua ikan mempunyai beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Perbedaan-perbedaan ini berkaitan dengan ciri-ciri fisik, habitat, nilai gizi, dan manfaat bagi kesehatan. Berikut ini telah kami siapkan pembahasan lengkap mengenai perbedaan utama antara ikan Patin dan ikan Manyung yang wajib kamu ketahui.

Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Manyung

Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Manyung

Selain Ikan Nila, Ikan Mas, Ikan Mujair, Gurame, di Pasar Ikan kita juga bisa dengan mudah menemukan Ikan Patin dan Ikan Manyung. Selain di pasar Ikan, hampir di semua Spot Mancing, seperti di Jatiluhur, Rawakalong dan lain sebagainya tersedia kedua jenis Ikan tersebut.

Bagi orang awa mungkin mengira kalau kedua ikan ini adalah ikan yang sama. Padahal antara Ikan Patin dan Ikan Manyung adalah dua Ikan yang berbeda. Perbedaan keduanya bisa diketahui melalui beberapa faktor sebagai berikut:

1. Sirip dan Ekor

Perbedaan pertama antara ikan Patin dan ikan Manyung yang bisa kamu lihat adalah pada bentuk sirip dan ekor mereka. Ikan Patin memiliki sirip punggung yang panjang dan melengkung, sedangkan ikan Manyung memiliki sirip punggung yang pendek dan lurus.

Lalu Patin juga memiliki sirip dada yang lebar dan sirip perut yang kecil, sedangkan sirip dada ikan Manyung cenderung lebih sempit dengan sirip perut yang besar. Selain itu, Patin mempunyai ekor bercabang dua dan berbentuk bulat, sedangkan ekor Manyung memiliki tiga cabang dan bentuknya runcing / lancip.

Bentuk ekor cukup mempengaruhi kecepatan dan kemampuan berenang mereka. Ikan Patin bisa berenang lebih cepat dan lincah, sedangkan Manyung lebih lambat dan kaku.

Bentuk sirip dan ekor ini juga berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan hidup mereka. Patin cenderung hidup di perairan yang tenang dan berlumpur, seperti sungai, rawa, dan danau bersama Ikan Mahseer, Bawal dan lainnya.

Sirip dan ekor mereka dipakai untuk mengendalikan arah, keseimbangan tubuh, serta untuk menghindari rintangan dan pemangsa. Sementara itu, ikan manyung lebih sering dijumpai di perairan yang berombak dan berarus, seperti laut dan muara.

Mereka menggunakan sirip dan ekor nya untuk menstabilkan tubuh dan menahan tekanan air, sekaligus mencari makanan dan pasangan. Dengan mengetahui perbedaan sirip, ekor dan habitat, kamu bisa mengenali kedua ikan tersebut.

Baca Juga: Warna Tubuh Ikan Koi Akan Mulai Tampak Setelah Ikan Berusia

2. Kulit dan Duri

Perbedaan kedua antara patin dan manyung juga bisa ditemukan pada tekstur kulit dan duri nya. Patin memiliki kulit yang licin dan berlendir, sedangkan Manyung memiliki kulit yang kasar dan bersisik.

Duri pada Patin lebih halus dan lunak dibandingkan ikan manyung yang mempunyai duri tajam dan keras. Tekstur kulit dan duri ini mempengaruhi rasa dan kualitas daging kedua ikan.

Daging Patin tekstur nya lembut, gurih, dan berminyak, berbeda dengan Manyung yang memiliki tekstur daging padat, hambar, dan kering. Lalu, Daging Patin juga lebih mudah diolah dan dikonsumsi, sedangkan Manyung lebih sulit dan berbahaya, karena bisa tertusuk duri nya.

Tekstur kulit dan duri ini juga berkaitan dengan fungsi dan perlindungan mereka. Patin menggunakan lendir pada kulitnya untuk melindungi diri dari infeksi, parasit, dan racun, serta untuk mengurangi gesekan dengan air.

Sementara itu, Ikan Manyung menggunakan sisik dan duri pada kulitnya untuk melindungi diri dari predator, saingan, dan cuaca, serta untuk menyesuaikan suhu tubuh.

Dengan mengetahui perbedaan kulit dan duri antara kedua Ikan ini, kamu bisa lebih mudah memilih dan mempersiapkan proses memasak. Selain itu, kamu pun bisa mengetahui rasa dan khasiat apa saja yang bisa kamu nikmati dari mengkonsumsi daging dari kedua Ikan tersebut.

3. Gigi dan Mulut

Perbedaan ketiga pada Patin dan Manyung yang bisa diketahui dari bentuk gigi dan mulut nya. Gigi Patin cenderung tumpul dan tersembunyi di dalam mulut, berbeda dengan Manyung yang memiliki Gigi runcing dan terlihat di luar mulut.

Ukuran mulut Patin lebih lebar dan terletak di bawah kepala, sedangkan mulut Manyung berukuran lebih sempit dan terletak di ujung kepala.Bentuk gigi dan mulut ini mempengaruhi cara dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh kedua ikan.

Patin masuk dalam kategori Ikan Omnivora (pemakan segala), baik hewan maupun tumbuhan. Ikan ini menggunakan gigi dan mulutnya untuk mengunyah dan menelan makanan, seperti cacing, udang, ikan kecil, alga, dan buah.

Sementara itu, untuk Ikan manyung tergolong sebagai ikan Karnivora (pemakan Daging). Manyung menggunakan gigi dan mulutnya untuk menggigit dan merobek makanan, seperti ikan, cumi-cumi, dan kerang.

Bentuk gigi dan mulut ini juga berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan keduanya. Patin adalah ikan yang aktif di siang hari, dan biasanya hidup secara berkelompok. Mereka akan mencari makanan di dasar perairan, dan sering kali mengeluarkan gelembung udara saat bernapas.

Berbeda dengan Manyung, mereka lebih aktif di malam hari, dan biasanya hidup sendiri-sendiri (Individual). Ikan ini akan mencari makanan di permukaan atau tengah perairan, dan sering kali menyemburkan air saat menyerang mangsa.

Dengan mengetahui perbedaan gigi dan mulut antara ikan Patin dan Manyung, kamu bisa lebih mudah memahami cara dan jenis makanan yang disukai oleh kedua ikan ini. Kamu juga bisa mengetahui perilaku dan kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh kedua ikan tersebut.

4. Nilai Gizi dan Manfaat Kesehatan

Nilai gizi dan manfaat kesehatan yang dimiliki masing-masing juga menjadi bahan untuk mencari perbedaan dari kedua Ikan tersebut. Baik Patin maupun Manyung, mereka sama-sama mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang baik untuk tubuh.

Namun, ada beberapa perbedaan dalam jumlah dan jenis zat gizi yang terkandung dalam keduanya. Di bawah ini telah kami siapkan informasi kandungan Gizi hingga manfaat nya bagi Kesehatan dalam setiap 100 gram Daging Patin dan Manyung.

100 gram Daging Patin memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada manyung, yaitu sekitar 18 gram. Protein merupakan zat gizi yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, seperti otot, kulit, dan tulang.

Baca Juga: Ikan Lele Bersifat Nokturnal Artinya Apa? Ini Jawabannya!

Patin juga memiliki sekitar 9 gram di setiap 100 gram daging. Lemak adalah zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi, pelindung organ, dan pembawa vitamin larut lemak. Ikan patin juga kaya akan vitamin A, vitamin B12, vitamin D, kalsium, fosfor, dan selenium. Vitamin dan mineral ini mampu mengoptimalkan kesehatan mata, saraf, tulang, imun, dan metabolisme.

Daging Manyung memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi daripada ikan patin, yaitu sekitar 1,5 gram per 100 gram daging. Asam lemak omega-3 adalah jenis lemak yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan risiko penyakit jantung.

Ikan manyung juga kaya akan vitamin B6, vitamin E, magnesium, kalium, dan yodium. Vitamin dan mineral ini berperan dalam menjaga kesehatan darah, kulit, otot, ginjal, dan tiroid.

Dengan mengetahui perbedaan nilai gizi dan manfaat kesehatan antara ikan patin dan ikan manyung, kamu bisa lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi kedua ikan ini. Kamu juga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh kamu.

Kesimpulan

Demikianlah artikel yang saya buat tentang empat perbedaan ikan patin dan ikan manyung yang wajib kamu tahu. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang kedua ikan ini.

Pertanyaan Umum

  • Berapa Harga Ikan Patin?
    Di pasaran, sekarang harga Ikan tersebut dibanderol kisaran Rp. 14.500 per ekor
  • Berapa Harga Ikan Manyung?
    Di pasaran, sekarang harga Ikan tersebut dibanderol kisaran Rp. 18.500 per ekor
  • Ikan Manyung Hidup di Perairan Apa?
    Air Tawar, seperti Sungai, Rawa, dan Danau
  • Apakah Daging Patin Kaya Protein?
    Ya, setiap 100 gram Daging Patin terkandung 18 gram Protein